Minggu, 03 Juli 2011

seputar kecantikan

Stop Berbagi Kosmetik!
Berbicara tentang kosmetik tak jauh-jauh dari wanita. Terkadang kaum wanita berbagi kosmetik dengan teman mereka dengan meminjamkannya. Namun jika Anda termasuk berkulit sensitif sebaiknya menghindarinya.

Masalah kulit biasanya dimulai dari berbagi kosmetik. Ahli kulit mengingatkan berbagi make-up, termasuk lipstik, sikat maskara, spon bedak, dan pensil alis dapat membawa kuman dan menyebabkan infeksi kulit.

Dermatolog Rashmi Shetty menjelaskan kuas make-up dan aplikator dapat dengan mudah membawa bakteri dari satu orang ke orang lain. Bahkan, wadah yang lembab dan gelap mempertahankan temperatur yang ideal untuk memungkinkan kuman tersebut berkembang.

"Kadang-kadang, spons compact bisa basah dan jika Anda tidak mencuci dan mengeringkan dengan baik, itu pasti akan menjadi tempat bagi bakteri berkembang," ujarnya.

Orang yqng kulitnya sensitif seperti mudah berjerawat dan muncul bentol-bentol, harus mencuci kuas make-up serajin mungkin. "Bulu keras dari aplikator kuas dapat mencongkel daerah jerawat. Jadi, yang terbaik adalah untuk menjaga kuas hanya untuk diri sendiri, dan tidak berbagi dengan perempuan lain, yang menderita masalah kulit yang sama, " jelas Dr Rashmi.

Anda juga tidak boleh berbagi produk rias untuk bibir dan mata, yang sering kontak dengan daerah yang lebih mudah terinfeksi. Jika petugas wanita di toko kosmetik meminta Anda untuk membeli aplikator baru, jangan berpikir dia sedang mencoba untuk menipu Anda agar membeli lebih banyak. Ini alasan yang baik bahwa orang membeli aplikator sekali pakai, yang tersedia di kebanyakan toko-toko kosmetik.

Tidak membuang rias wajah per tanggal kadaluwarsa juga dapat menyebabkan infeksi. Kosmetik lama harus dibuang dan diganti sesuai kebutuhan. Menariknya, tanggal kadaluwarsa bervariasi antara produk, make-up berbentuk cairan umumnya tanggal kadaluwarsa-nya jauh lebih cepat daripada compact powder.

Dr Vidula Patel mengatakan bahwa maskara dan kohl liner sangat penting, karena kontak dekat dengan mata. Selain itu dapat dengan mudah menyebabkan infeksi.

"Anda harus membersihkan koleksi make-up Anda secara teratur, namun upaya ekstra adalah bernilai baik untuk menjaga kulit Anda dan mata yang sehat." Bisul kemerahan kecil, infeksi mata dan infeksi bibir semua umumnya terkait dengan berbagi make-up.

Ini juga penting untuk mengetahui di mana Anda menyimpan kosmetik Anda. Jangan menyimpannya di tempat yang mudah dijangkau anak-anak sehingga mereka dapat menyentuh dan merusaknya. Apalagi anak perempuan sering mencoba memakai lipstik dan maskara. Selain itu pastikan Anda menutup wadah make-up setelah menggunakan setiap hari. Hal ini membantu menjaga produk dalam kondisi baik dan aman untuk jangka waktu yang lama.
Badan Lebih Bugar di Usia 50 Tahun
Seiring bertambahnya usia, kesadaran untuk hidup lebih sehat makin meningkat. Bahkan sebuah survei menunjukkan rata-rata orang berusia lebih dari 50 tahun atau lebih, hidup lebih bugar dan sehat dibandingkan saat mereka berusia di pertengahan 20 tahun.

Alasannya, mereka yang berusia kepala lima tersebut memiliki diet yang lebih baik, berolahraga lebih banyak, dan menambah waktu luang untuk fokus pada kesehatan.

Survei yang dilakukan perusahaan keuangan meneliti 1.500 orang yang berusia 50 tahun lebih. Hasilnya lebih dari 70 persen responden yang berusia 50 tahun ke atas melakukan latihan atau olahraga dibandingkan ketika mereka masih muda. Dan dalam jumlah yang sama, mereka juga lebih memperhatikan diet dengan mengurangi makanan take-away dan makanan cepat saji.

Tujuh dari sepuluh orang yang merasa sehat lebih sadar tentang pentingnya gaya hidup sehat. Dan satu dari lima orang yang berusia 50 tahun-an mengatakan mereka merasa lebih energik dan semangat menikmati hidup dibandingkan ketika mereka berusia 20 tahunan.

Juru bicara Louise Withy mengatakan menyambut baik hasil survei tersebut. "Sangat menyenangkan begitu banyak orang merasa begitu bugar pada usia lima puluhan dan di atasnya".
Terlalu Lama Duduk Tingkatkan Risiko Kematian
Orang-orang yang sering duduk dalam waktu yang lama ternyata dapat meningkatkan risiko kematian dini ketimbang mereka yang lebih sedikit menghabiskan waktu untuk duduk. Menurut penelitian terbaru, hal ini menimbulkan risiko sebesar 40 persen pada wanita dan 20 persen pada pria.

Para peneliti di American Cancer Society juga menemukan bahwa duduk untuk waktu yang lama meningkatkan berbagai risiko penyakit kardiovaskular, seperti diabetes, depresi, dan obesitas. Hal ini ditemukan setelah para peneliti mengamati catatan kesehatan sebanyak 123 ribu orang selama 14 tahun.

Temuan yang dipublikasikan dalam American Journal of Epidemiology itu juga menempatkan risiko kematian akibat duduk untuk waktu yang lama setara dengan merokok. Para ahli diabetes menunjukkan duduk memang tidak buruk bagi manusia secara moderasi, tetapi duduk juga bisa membuat adiktif dan berbahaya jika dilakukan dalam jangka waktu panjang.

Para peneliti American Cancer Society peduli terhadap pedoman kesehatan masyarakat yang memperingati waktu yang cukup untuk duduk. Sebelumnya, pemerintah merekomendasikan sebuah saran setidaknya 30 menit selama lima hari per minggunya untuk beraktivitas fisik aerobik dengan intensitas sedang.

Pemerintah juga mengatakan 20 menit aktivitas yang berintensitas kuat setidaknya dilakukan sebanyak tiga hari per minggunya. Hal ini akan menghasilkan manfaat yang sama dan mengurangi risiko tersebut.
Cara Alami Menyelamatkan Daya Ingat
Hal yang ditakutkan perempuan dari pertambahan umur adalah munculnya kerutan dan uban. Untuk menghindarinya, banyak perempuan mengupayakan berbagai cara agar penampilannya terlihat awet muda. Tapi pernahkah Anda berpikir untuk menyelamatkan daya ingat? Terlebih, proses penuaan sebenarnya tak hanya terjadi di kulit. Sel-sel otak pun berisiko melemah, sehingga daya ingat kita menjadi taruhannya.

Tahukah Anda, seiring bertambahnya usia, otak juga ikut menyusut. Kondisi ini memicu komunikasi antarsel otak melambat. Alhasil, kita menjadi pikun dan sulit untuk fokus. Lalu apa yang bisa kita lakukan untuk terhindar dari itu semua?

Seperti dilansir laman Prevention Indonesia belum lama berselang, inilah kebiasaan sehat yang dapat kita lakukan agar kinerja otak tetap awet muda:

1. Olahraga
Penelitian membuktikan, orang lanjut usia yang melakukan olahraga level moderat, seperti olahraga jalan sebanyak lima kali dalam seminggu, berhasil menekan munculnya gejala pikun setelah rutin berolahraga selama enam bulan.
Sampai saat ini, para peneliti belum mengerti secara pasti efektivitas olahraga bisa menekan kemunduran kerja otak. Namun para peneliti membuktikan, olahraga sangat efektif menekan produksi hormon stres di dalam otak yang mempengaruhi keseluruhan fungsi tubuh. Olahraga juga membuat kita tidur lebih lelap, sehingga kemampuan otak untuk memperbaiki sel-sel rusak dari aliran darah yang optimal selama tidur dapat terjadi sempurna.

2. Menikmati Warna-warni Buah dan Sayuran
Para ahli menyarankan kepada orang-orang yang mengalami tingkat stres untuk mengonsumsi buah dan sayuran. Tak sekadar buah dan sayuran dari satu jenis saja, tapi harus bervariasi. Sebab variasi inilah yang akan membuat otak mendapatkan berbagai jenis antioksidan yang dapat menyelamatkan kita dari serangan radikal bebas.

3. Beri "Tantangan" Mental bagi Otak
Randolph Schiffer, Direktur Cleveland Clinic Lou Ruvo Center untuk Kesehatan Otak, menjelaskan, otak yang dilatih secara rutin akan semakin membentuk tingkat ketajaman memori. Latihan seperti apa yang diperlukan otak? Cukup menyenangkan karena sebenarnya yang kita lakukan adalah bermain, yaitu bermain sudoku, catur, atau mengisi teka-teki silang.
4. Beri Tubuh Kualitas Tidur yang Baik
Tahukah Anda apa yang akan dinikmati otak saat kita tidur delapan jam dengan kualitas yang baik? Jawabannya adalah kerja kognitif dan daya ingat otak akan semakin optimal. Sebab, tidur akan membuat tubuh menekan produksi hormon stres. Sehingga seluruh tubuh akan merasa rileks. "Bahkan ada bagian otak yang justru aktif bekerja saat kita tertidur," ucap P. Murali Doraiswamy, Kepala Psikiatri Biologis dari Duke University Medical Center dan penulis buku The Alzheimer`s Action Plan.
Tapi jangan lantas mengandalkan obat tidur demi membuat otak menikmati semua manfaat itu. Sebab, obat tidur justru memberikan efek samping terhadap otak. Karena itu, perlu konsultasi dengan dokter untuk mengonsumsinya.
SELAMAT MENCOBA ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar